PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DRAMA MONOLOG SISWA KELAS 11 SMA ITUS JALAKSANA

Penulis

  • Tedi Iskandar

DOI:

https://doi.org/10.25134/jguruku.v2i2.449

Abstrak

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan peserta didik kelas 11 SMA ITUS Jalaksana tahun ajaran 2023-2024 dalam menulis drama monolog dengan memperhatikan aspek pengetahuan diri dan perspektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Objek penelitian siswa kelas 11 IPA 1 dengan jumlah 20 orang. Model sinektik yang dilakukan peneliti pada siklus I adalah sinektik dengan menggunakan sesuatu yang asing menjadi familiar. Langkah-langkah yang dilakukan (1) Guru menyediakan informasi tentang topik yang baru yaitu perjalanan hidup manusia. (2) Guru mengusulkan analogi langsung dan meminta peserta didik menjabarkannya. Analogi yang diberikan oleh guru adalah memasak makanan. (3) Guru meminta peserta didik “menjadi” analogi langsung. Dalam penyusunan, peserta didik menggunakan sudut pandang orang pertama. (4) Siswa mengidentifikasi dan menjelaskan poin-poin kesamaan antara materi baru dengan analogi langsung. (5) Peserta didik menjelaskan di mana saja analogi-analogi yang tidak sesuai. (6) Peserta didik mengeksplorasikan kembali topik asli dan peserta didik mulai mencoba menulis naskah drama monolog berdasarkan pengalaman sinektiknya. Kegiatan pada siklus II terdiri dari tahapan (1) Memberikan pertanyaan pemantik tentang cara mencari sumber gagasan dalam menulis naskah drama kemudian kegiatan inti diawali oleh pemutaran media film pendek tanpa dialog berjudul “BOOK”. (2) Peserta didik melakukan analogi langsung terhadap pengalaman menarik manusia. Pengalaman ini bisa dipilih berdasarkan pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Diperoleh hasil analogi yang sangat beragam dari kegiatan analogi langsung ini, diantaranya peserta didik menganalogikan pengalaman hidupnya kepada bara api dari sebuah pengalaman penghianatan, menganalogikan kepada sandal hilang sebelah dari pengalaman kehilangan teman, menganalogikan kepada semut dari pengalaman kerja sama, menganalogikan kepada singa dan harimau dari pengalaman persaingan antarsaudara, menganalogikan kepada menaiki tangga pisau dari pengalaman organisasi, dan lain-lain. (3) Peserta didik “menjadi” analogi yang telah mereka pilih dalam tahap kedua tadi. Peserta didik menggunakan kemampuan untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain dengan melibatkan imajinasi dan pemahaman intelektual yang mendalam. (4) Pada langkah ini, peserta didik memberi tekanan dan pertentangan terhadap deskripsi-deskripsi dari tahap kedua dan ketiga. Peserta didik mengusulkan beberapa analogi konflik dan memilih salah satunya. (5) Tahapan kelima adalah analogi langsung lainnya. (6) Peserta didik diminta untuk kembali ke tugas awal yaitu menulis naskah drama monolog berdasarkan pengalaman manusia. Pada tahap ini peserta didik menggunakan serangkaian pengalaman sinektiknya dari mulai mendeskripsikan situasi, melakukan analogi langsung, analogi personal, konflik padat, dan analogi langsung lainnya sebagai bahan untuk menulis naskah drama monolog. Hasil pembelajaran yang dicapai dapat dilihat pada pencapaian sebagai berikut. Pada siklus I, peserta didik memperoleh nilai rata-rata 81,5. Sedangkan pada siklus II peserta didik memperoleh nilai rata-rata 88,7. Ini membuktikan bahwa model sinektik yang digunakan oleh peneliti efektif untuk meningkatkan pembelajaran menulis naskah drama monolog di kelas 11 SMA ITUS Jalaksana.

Kata kunci: media film pendek tanpa dialog; menarasikan pengalaman manusia; menulis naskah drama monolog; model pembelajaran sinektik; pemahaman understanding by design; sma itus jalaksana 2023-2024

THE USE OF SYNECTIC LEARNING MODEL TO IMPROVE MONOLOGUE DRAMA WRITING ABILITY OF 11TH GRADE STUDENTS OF ITUS JALAKSANA HIGH SCHOOL

 

ABSTRACT

This research is a class action research. The purpose of this study is to improve the ability of 11th grade students of ITUS Jalaksana High School in the 2023-2024 school year in writing monologue drama by paying attention to aspects of self-knowledge and perspective. The method used in this research is Classroom Action Research method. The object of research is 11th grade IPA 1 students with a total of 20 people. The synectic model carried out by researchers in cycle I is synectic by using something foreign to become familiar. The steps taken (1) The teacher provides information about a new topic, namely the journey of human life. (2) The teacher proposes a direct analogy and asks learners to describe it. The analogy given by the teacher is cooking food. (3) The teacher asks learners to "become" the direct analogy. In drafting, learners use the first-person point of view. (4) Learners identify and explain the points of similarity between the new material and the direct analogy. (5) Learners explain where the analogies do not fit. (6) Learners re-explore the original topic and learners start trying to write a monologue drama script based on their synectic experience. The activities in cycle II consisted of stages (1) Providing triggering questions about how to find sources of ideas in writing drama scripts then the core activities began with the media screening of a short film without dialog entitled "BOOK". (2) Learners make direct analogies to interesting human experiences. This experience can be chosen based on one's own experience or the experience of others. The results of this direct analogy activity are very diverse, including learners analogizing their life experiences to embers from an experience of betrayal, analogizing to lost sandals from the experience of losing friends, analogizing to ants from the experience of cooperation, analogizing to lions and tigers from the experience of competition between brothers, analogizing to climbing the knife ladder from organizational experience, and others. (3) Learners "become" the analogies they have chosen in the second stage. Learners use their ability to understand the feelings and perspectives of others by engaging imagination and deep intellectual understanding. (4) In this step, learners emphasize and contradict the descriptions from the second and third stages. Learners propose several conflict analogies and choose one of them. (5) The fifth stage is another direct analogy. (6) Learners are asked to return to the original task of writing a monologue drama script based on human experience. At this stage learners use a series of synectic experiences from describing the situation, making direct analogies, personal analogies, solid conflicts, and other direct analogies as material for writing monologue drama scripts. The learning outcomes achieved can be seen in the following achievements. In cycle I, students obtained an average score of 81.5. While in cycle II, learners obtained an average score of 88.7. This proves that the synectic model used by researchers is effective for improving learning to write monologue drama scripts in class 11 of ITUS Jalaksana High School.

Keywords: short film media without dialogue; narrating human experience; writing monologue drama scripts; synectic learning model; understanding by design; sma itus jalaksana 2023-2024

Unduhan

Diterbitkan

2025-05-27