PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI FABEL MELALUI PAIRED-STORYTELLING BERBANTUAN VIDEO YOUTUBE KELAS II
Abstrak
ABSTRAK
Permasalahan yang terdapat pada kelas II di SD Negeri Sengon 02 yaitu masih kurangnya keterampilan menyimak cerita. Oleh karena itu dilaksanakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas II SD Negeri Sengon 02 setelah penerapan model pembelajaran paired storytelling tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II di SD Negeri Sengon 02 sebanyak 20 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Dan dinyatakan tuntas dengan rata-rata klasikal dan pencapaian di atas standar ketuntasan minimum. Data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas II di SD Negeri Sengon 02 setelah diterapkan model pembelajaran paired storytelling berbantu video youtube. Berdasarkan data hasil observasi dalam penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran paired storytelling dapat meningkatkan kemampuan bercerita siswa kelas II SD Negeri Sengon 02.
Kata kunci: Paired Storytelling, Bercerita.
IMPROVING NARRATIVE RETELLING SKILLS OF FABLES
THROUGH PAIRED-STORYTELLING ASSISTED
BY YOUTUBE VIDEOS IN GRADE II
ABSTRACT
The problem in class II at SD Negeri Sengon 02 is the lack of story listening skills. Therefore, research was carried out which aimed to improve speaking skills in Indonesian language subjects for class II students at SD Negeri Sengon 02 after implementing the paired storytelling learning model for the 2022/2023 academic year. This research is classroom action research. The subjects of this research were all 20 class II students at SD Negeri Sengon 02. Data collection techniques use observation techniques. This research was carried out over two cycles. And declared complete with a classical average and achievement above the minimum completion standard. The data that has been obtained shows that there has been an increase in the speaking skills of class II students at SD Negeri Sengon 02 after implementing the paired storytelling learning model assisted by YouTube videos. Based on data from observations in research that has been carried out, it can be concluded that the application of the paired storytelling learning model can improve the storytelling ability of class II students at SD Negeri Sengon 02.
Keywords: Paired Storytelling, Storytelling.
Referensi
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Reineka Cipta
Arsjad, Maidar G. 1998. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Bachri, B.S. (2005). Pengembangan Kegiatan Bercerita di Taman Kanak-kanak: Teknik dan Prosedurnya. Jakarta: Depdiknas.
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Cahyani, Novianti Ayu, dkk, (2017). “Penerapan Metode Vaks (Visual, Auditory, Kinestethic, Sugestopedia) Jurnal untuk meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Materi Memerankan Tokoh Drama”. Jurnal Pena Ilmiah. 2(1). 1571-1580.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Depdikbud. (2016). Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013.
Dhieni, N., dkk. (2005). Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. DS. Agus. (2009). Tips Jitu Mendongeng. Yogyakarta: Kanisius.
Dunst, C.J. (2012). Effects of Puppetry on Elementary Students’ Knowledge of and Attitudes Toward Individuals with Disabilities. International Electronic Journal of Elementary Education, Vol. 4, Issue 3, 451-457.
Fathurrohman, Muhammad. 2017. Model−Model Pembelajaran Inovatif Alternatif Desain Pembelajaran yang Menyenangkan. Yogyakarta: Ar−Ruzz Media
Gede Yoga Hermawan . Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd., M.S. Drs. Ndara Tanggu Rend, 2016. Penerapan Model Pembelajaran Paired Storytelling untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Semester II SD Negeri 4 Tejakula Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016, Mimbar PGSD Undiksha, Vol. 4 No. 2 (2016): Juli. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jjpgsd/article/view/7641
Gibson, A., Gold, J. & Sgouros, C. (2003). The Tutor: The Power of Story Retelling. LEARNS at the Northwest Regional Educational Laboratory, 1-12. Diakses dari http://www/nationalserviceresources.org/filemanager/download/learns/spr2003.pdf pada 15 Januari 2018 pukul 19.00.
Hidayati, N. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Card Sort Dalam Keterampilan Menceritakan Kembali Teks Fabel Siswa Kelas VII SMP PGRI 1 Ciputat Tahun Pelajaran 2017/2018 (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Isjoni. (2007). Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta. Ismail, A. (2006). Education Games: Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan Edukatif. Yogyakarta: Pilar Media.
Joyce, dkk. (2009). Models of Teaching (Eight Edition) (Terjemahan Achmad Fawaid dan Ateila Mirza). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi asli diterbitkan tahun 2009 oleh Pearson Education Inc. New Jersey Upper Saddle River).
Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI
Lie, A. (2005). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Mall-Amiri, B. & Ghanbari, E. (2014). The Comparative Effect of Story Retelling and Role Playing on EFL Learners’ Vocabulary Achievement and Reading Comprehension. International Journal of Language Learning and Applied Linguistic World (IJLLALW) Vol. 6 (3), 385-399.
Mariana, S. & Zubaidah, E. (2015). Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan Terhadap Keterampilan Becerita Siswa Kelas V SD Se-Gugus 4 Kecamatan Bantul. Jurnal Prima Edukasia Vol. 3 Nomor 2, Juli 2015, 166-176.
Munawaroh, I. 2018. Pembelajaran Menceritakan Kembali Isi Cerita Fabel Dengan Menggunakan Alat Peraga Boneka Pada Siswa Kelas VII SMP Pasundan 1 Bandung Tahun Pelajaran 2017/1018
Musfiroh, T. (2005). Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:Depdiknas.
Mustadi, A. (2013). Teori Pendidikan Bahasa dan Perkembangan Bahasa Peserta Didik. Yogyakarta: FIP UNY. Diakses dari http://staff.uny.ac.id pada 31 Januari 2018 pukul 17.15 WIB
Ramadhani, N. 2019. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Praktik Pembawa Acara: Public Speaking. Universitas Sebelas Maret Saddhono, K., Wijana, I. D. P. 2011. Wacana Kothbah Jumat di Surakarta: Suatu Kajian Linguistik Kultural. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 17 (4): 444. DOI: http://dx.doi.org/10.24832%2Fjpnk.v17i4.39
Remer, R. & Tzuriel, D. (2015). I Teach Better with The Puppet-Use of Puppet as a Mediating Tool in Kindergarten Education- an Evaluation. American Journal of Educational Research Vol. 3 No, 3, 356-365.
Sobers, S. (2005). What is the definition of Community Media, and what is the prime area of emphasis for this research? Diakses dari http://www.firstborncreatives.co.uk/community-media/definition.pdf pada 30 Januari 2018 pukul 19.20.
Yang, Pei-Iin, et.al. (2011). The Effect of Storytelling and Retelling and Higher Order Thinking on Oral Performance of Elementary Student in English as Foreign Language (EFL) Program: A Pilot Study in Mainland China and Taiwan. Asian Journal of Education and Training Vol 2, No. 1, 23-33.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Anda diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun; untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi ini.
Berdasarkan ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai , mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan . Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- BerbagiSerupa — Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.
Pemberitahuan:
Anda tidak perlu menaati lisensi untuk bagian materi ini yang telah berada di bawah domain publik atau untuk penggunaan yang diizinkan di bawah pengecualian atau pembatasan .
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh lisensi ini. Lisensi ini mungkin tidak memberikan izin yang sesuai dengan tujuan penggunaan Anda. Sebagai contoh, hak-hak lainnya seperti hak atas potret, hak atas privasi, atau hak moral dapat membatasi penggunaan materi berlisensi CC.