Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantu Media Audio Visual Pada Pembelajaran Projek IPAS
Abstrak
ABSTRAK
Pembelajaran projek IPAS yang dilaksanakan di SMKN 1 Luragung terindikasi kurang efektif karena masih menggunakan metode teacher centered learning. Hal tersebut ditunjukkan dari rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa yakni model pembelajaran problem based learning yang berbantu dengan media audio visual. Penelitian Tindakan Kelas ini (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X Fase E melalui model pembelajaran problem based learning pada materi Ekosistem sub materi Interaksi antar komponen ekosistem. PTK ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklusnya melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Temuan dalam penelitian ini yakni sebanyak 80% siswa meningkat hasil belajarnya dan rata-rata pencapaian motivasi belajar siswa meningkat sebesar 90%. merujuk pada penelitian tersebut, hendaknya guru yang lain lebih intensif menerapkan model pembelajaran problem based learning berbantu media audio visual pada pokok bahasan pelajaran yang lain.
Kata kunci: PBL, audio visual, ipas, motivasi dan hasil belajar.
Increasing student motivation and learning outcomes through the application of Problem Based Learning (PBL) models assisted by audio-visual media in science project learning
ABSTRACT
The implementation of the IPAS project-based learning at SMKN 1 Luragung is indicated to be less effective due to still employing a teacher-centered learning method. This is evident from the low motivation and learning outcomes of students. One student-centered learning model is problem-based learning assisted by audio-visual media. This Classroom Action Research (CAR) aims to improve the motivation and learning outcomes of grade X Fase E students through the problem-based learning model on the topic of Ecosystem, specifically the sub-topic of Interactions among ecosystem components. The CAR is conducted in two cycles, each involving planning, implementation, observation, and reflection phases. Findings from this research reveal that 80% of students improved their learning outcomes, and the average achievement of student learning motivation increased by 90%. Based on these results, it is recommended that other teachers intensively apply the problem-based learning model assisted by audio-visual media in other subjects.
Keywords: PBL, audio-visual, IPAS, motivation, and learning outcomes.
Referensi
Anggareni, N. W., Ristiati, N. P., & Widiyanti, N. (2013). Implementasi strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep IPA siswa SMP. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran IPA Indonesia, 3(1), 12–19.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arini, A., & Umami, H. (2019). Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Pembelajaran Konstruktivistik Dan Sosiokultural. Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), 2(2), 104–114.
Brush, T., & Saye, J. (2000). Implementation and evaluation of a student-centered learning unit: A case study. Educational Technology Research and Development, 48(3), 79–100.
Buntu, A., Ramadhan, A., & Tangge, L. N. (2017). Pengaruh model pembelajaran kooperatif mind mapping dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa tentang biologi di kelas IX SMP Negeri 6 Palu. Mitra Sains, 5(2), 19–28
Latukau, R. F., & Wattimury, F. (2021). KOMPARASI ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TIPE TSTS BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LEIHITU. Biosel: Biology Science and Education, 10(1), 41–54.
Laz, H. A., & Shafei, K. E. (2014). The effectiveness of constructivist learning model in the teaching of mathematics. Journal of Applied and Industrial Sciences, 2(3), 106– 109.
Mulyasa, E. (2010). Penelitian tindakan kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyono. (2021). Peranan Metode Demonstrasi Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Terhadap Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas VI Semester I SDN 2 Siwalan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Ilmiah Pengembangan Pendidikan (JIPP), 8(1), 1–7.
Overby, K. (2011). Student-centered learning. Essai, 9(1), 32.
Parendrarti, R. (2009). Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (TeamsGames-Tournament) Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Universitas Muhammadiyah Surakarta Perpustakaan.
Prasetya, S. P. (2014). Memfasiltasi pembelajaran berpusat pada siswa. Jurnal Geografi, 12(1), 1–12.
Pujiastuti, P., Kawuryan, S. P., & Ambarwati, U. (2017). Evaluasi pembelajaran tematik di sekolah dasar. Jurnal Kependidikan, 1(2), 187–199.
Satriani, I., Emilia, E., & Gunawan, M. H. (2012). Contextual teaching and learning approach to teaching writing. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 2(1), 10– 22.
Slavin, R. E. (2005). Cooperative learning teori, riset dan praktik. Bandung: Nusa Media.
Tari, D. K., & Rosana, D. (2019). Contextual teaching and learning to develop critical thinking and practical skills. Journal of Physics: Conference Series, 1233(1), 12102. IOP Publishing.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Anda diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun; untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi ini.
Berdasarkan ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai , mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan . Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- BerbagiSerupa — Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.
Pemberitahuan:
Anda tidak perlu menaati lisensi untuk bagian materi ini yang telah berada di bawah domain publik atau untuk penggunaan yang diizinkan di bawah pengecualian atau pembatasan .
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh lisensi ini. Lisensi ini mungkin tidak memberikan izin yang sesuai dengan tujuan penggunaan Anda. Sebagai contoh, hak-hak lainnya seperti hak atas potret, hak atas privasi, atau hak moral dapat membatasi penggunaan materi berlisensi CC.