HASIL PERBAIKANPEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING KELAS DI SD NEGERI DUKUHTARI 07
Abstrak
ABSTRAK
Penulis mengadakan Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya siswa melalui studi awal mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menerima telepon dengan etika bertelepon di kelas IV SD Negeri Dukuhturi 07 dengan hasil nilai prestasi belajar siswa kurang optimal, , yaitu tingkat ketuntasan belajar hanya mencapai 18% atau 4 siswa saja yang tuntas dari jumlah 22 siswa dengan nilai rata- rata 52,7 dari KKM 70 yang ditetapkan penulis. Permasalahan dalam Penelitian ini adalah bagaimana menerapkan metode bermain peran (ROLE PLAYING) dada pembelajaran bahasa Indonesia materi menerima telepon dengan etika bertelepon. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil Penelitian pada siklus I siswa yang belum tuntas belajar 19 siswa atau 41% dan yang telah tuntas belajar 13 siswa atau 59%, dengan nilai rata-rata kelas 68,6 Hasil Penelitian pada siklus II siswa yang belum tuntas belajar tinggal 1 siswa atau 4,5% dan yang telah tuntas belajar 21 siswa atau 95,5%, dengan nilai rata-rata kelas 82,7. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa aktifitas yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran yang di upayakan dengan baik ternyata menghasilkan prestasi belajar yang baik pula. Terbukti dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan prestasi belajar yang signifikan. Berarti Pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi yang di lengkapi dengan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,khususnya di kelas IV SD Negeri Dukuhturi 07 pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menerima telepon dengan etika bertelepon.
Kata kunci: Bahasa Indonesia, bermain peran, PTK, berhasil.
RESULTS OF IMPROVING CLASS IV INDONESIAN LANGUAGE LEARNING USING THE CLASS ROLE PLAYING METHOD AT SD NEGERI DUKUHTARI 07
ABSTRACT
The author conducted this research on the background of the low level of students through the initial study of Indonesian language subjects on the material of receiving telephone calls with telephone etiquette in class IV SD Negeri Dukuhturi 07 with the results of less than optimal student learning achievement, namely the level of learning completeness only reached 18% or 4 students who were completed from a total of 22 students with an average score of 52.7 from KKM 70 set by the author. The problem in this study is how to apply the role-playing method of Indonesian language learning chest material for receiving telephone calls with telephone etiquette. This research was carried out with two cycles, each cycle consisting of two meetings and four stages, namely planning, action, observation and reflection. Research results in cycle I students who have not completed learning 19 students or 41% and who have completed learning 13 students or 59%, with an average class score of 68.6 Research results in cycle II students who have not completed learning are only 1 student or 4.5% and who have completed learning 21 students or 95.5%, with an average class score of 82.7. From the explanation above, it can be concluded that the activities carried out by the teacher in learning that are well attempted turn out to produce good learning achievements as well. Evidently from cycle I and cycle II there was a significant increase in learning achievement. This means that learning with varied lecture methods equipped with the use of props can improve student learning achievement, especially in class IV SD Negeri Dukuhturi 07 in Indonesian language subjects on receiving telephone material with telephone etiquette..
Keywords: : Indonesian language, role play, PTK, success.
Referensi
Ahmadi, Abu, Widodo, Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Andayani. 2007. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Anitah W Sri, 2008, Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.
Bahtiar, R. S., & Fahmi, I. N. (2019). Role Playing dalam Peningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar.
Depdikbud. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar, Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD, TK, dan SLB.
Djamarah & Zain (dalam Istarani). 2015. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. : Media Persada
Isjoni (2009). “Cooperative Learning”. Bandung : Alfabeta.
Isjoni, (2009)Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajara
Kaffa, Z., & Miaz, Y. (2022). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Role Playing pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(5), 8228-8238
Muhammad Thobroni & Arif Mustofa. (2013). Belajar & Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan. Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Muhsetyo Gatot, 2007, Pembelajaran Bahasa IndonesiaSD, Jakarta: Universitas Terbuka.
Nasution. 2000. Dikdaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Angkasa.
Ruseffendi, dkk. 1997. Pendidikan Bahasa Indonesia3. Jakarta: Universitas Terbuka.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model. Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.
Suryono dan Hariyanto, (2014). Belajar dan Pengajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Tim Bina karya Guru, 2007. Terampil Berbahasa Indonesi untuk SD Kelas IV Jakarta: Erlangga
Wardani, 1990. Penelitian Tindakan Kelas. Jakrta: Univeritas Terbuka. Tias, S. A., Tongjean, Warapon. (2022). Teacher Professional Development In Indonesia L A Comparative Study With Global Practices. Innovation On Education And Social Sciences. 89-95
Warsono, Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif : Teori Dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Anda diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun; untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi ini.
Berdasarkan ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai , mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan . Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- BerbagiSerupa — Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.
Pemberitahuan:
Anda tidak perlu menaati lisensi untuk bagian materi ini yang telah berada di bawah domain publik atau untuk penggunaan yang diizinkan di bawah pengecualian atau pembatasan .
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh lisensi ini. Lisensi ini mungkin tidak memberikan izin yang sesuai dengan tujuan penggunaan Anda. Sebagai contoh, hak-hak lainnya seperti hak atas potret, hak atas privasi, atau hak moral dapat membatasi penggunaan materi berlisensi CC.